Bangsa Romawi pertama kali mempelajari ilmu pengobatan dari bangsa Yunani, bahkan sebagian besar dokter Romawi berasal dari Yunani, atau merupakan keturunan Yunani. Seperti bangsa Yunani, bangsa Romawi percaya pada empat cairan tubuh (empedu hitam, empedu kuning, lendir, dan darah) dan metode pengobatan dengan cara pengeluaran darah. Dokter Romawi yang paling penting adalah Galenus, yang hidup pada tahun 100-an Masehi dan menulis sebuah buku tentang pengobatan. Buku Galenus tersebut (sebenarnya merupakan versi pendeknya) menjadi buku pengobatan utama yang digunakan oleh para dokter di Eropa selama ratusan tahun berikutnya. Galenus mengulangi banyak penelitian Hippokrates mengenai empat cairan, namun dia juga menambahkan banyak sekali hasil penelitiannya tentang tubuh manusia. Galenus mempelajari bagian dalam tubuh manusia dengan cara memeriksanya langsung. Biasanya dia mengamati tubuh prajurit atau gladiator yang terluka. Dan dia membedah banyak hewan untuk mengetahui cara kerja tubuh mereka. Galenus tentunya mengetahui tentang anatomi lebih banyak daripada Hippokrates. Galenus memahami bahwa darah dialirkan ke seluruh tubuh oleh jantung. Dan dia sudah mengungkap bahwa saraf mengendalikan gerakan tubuh, dan bahwa manusia berpikir menggunakan otak. Namun dia tidak membuat banyak kemajuan dalam hal metode pengobatan terhadap manusia. Dia masih berpikiran bahwa metode pengeluaran darah adalah cara yang baik.