Abad Pertengahan/Arsitektur/Aachen
Salah satu bangunan paing ambisius di Eropa Barat sejak kejatuhan Romawi adalah kapel Charlemagne di ibukotanya di Aachen (kini di Jerman utara) sekitar 792 M. Charlemagne ingin mencdirikan lagi Kekaisaran Romawi, jadi ia ingin membangun gereja besar yang menunjukkan diirinya sebagai sosok yanf sangat penting.
Arsitek Charlemagne, Odo dari Metz, membangun kapel Aachen dalam versi awal gaya Romanesque. Odo barangkali memikirkan bangunan Romawi akhir di Ravenna. Menurut sejarawan Einhard, beberapa marmer dan mosaik di Aachen sesungguhnya dikirimkan kepada Charlemagne oleh Paus di Roma dan Ravenna untuk gereja ini. Akan tetapi, selang-seling bata merah dan putih di lengkungannya tampaknya terinspirasi oleh bangunan Islam belakangan seperti Masjid di Cordoba (dibangun sekitar 784 M), dan Masjid Kubah Batu yang lebih tua (dibangun pada 691 M) dibanding bangunan Kristen. Gagasan untuk menunjukkan sifat Romawi dengan menggunakan kembali bahan-bahan Romawi juga digunakan di Masjid Cordoba.
Kapel Aachen juga adalah salah satu bangunan Eropa pertama yang memiliki tiga pintu berelengkung di dinding barat, yang dengan cepat menjadi umum bagi banyak gereja Romanesque dan Gothik lainnya. Gagasan ini kemungkinan didapatkan dari masjid Islam yang juga memiliki tiga pelengkung di jalan masuknya.