Abad Pertengahan/Sejarah/Akhir/Hongaria

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
<< Hongaria - Abad Pertengahan Tinggi Hongaria - Abad Pertengahan Austria-Hongaria >>
Lambang Kerajaan Hongaria

Hongaria mengalami masa-masa sulit pada 1241 M, ketika Mongol menyerbu Eropa Timur dari Asia Tengah. Mongool menyerang dengan senjata baru: bubuk mesiu dari Tiongkok. Kehebatan pasukan Mongol berhasil membuat Polanda, Rusia, dan Hongaria taklluk dan dikuasai oleh Kekaisaran Mongol. Ribuan orang mati dalam peperangan melawan Mongol. Selama lima puluh berikutnya, bangsa Hongaria harus bekerja keras memeprtahankan diri menghadapi serbuan-serbuan Mongol. Untuk memperoleh lebih banyak tenaga, sekaligus uang, para raja Hongaria menyeru orang Yahudi di seluruh Eropa untuk berpindah ke Hongaria.

Hongaria (cokelat) pada 1250 M

Namun sekitar 1300 M, Kekaisaran Mongol mulai meninggalkan Eropa. Ini membuat Hongaria dapat kembali berkembang dan makmur. Sebuah dinasti baru berdiri di sana di bawah Raja Karoly I, cicit Louis VIII dari Prancis. Karoly menjalin persekutuan dengan tetangganya, Kekaisaran Romawi Suci dan Prancis. Putra Karoly, Lajos I, bahkan memerintah dengan lebih baik. Lajos memerintah selama beberapa tahun namun berhasil menguasai wilayah yang luas di Eropa Timur, mulai dari Lithuania di timur laut hingga Italia utara di barat daya. Maut Hitam yang melandan Eropa pada 1350-an juga tidak berdampak terlalu besar di Hongaria maupun Polandia.

Lajos I
Hongaria di bawah Lajos I

Lajos tak memiliki putra, sehingga salah satu putrinya menjadi penguasa Polandia, sedangkan putri lainnya menikahi Zsigmond, yang menjadi raja Hongaria.

Zsigismund meninggal pada 1437 M tanpa meninggalkan putra, sehingga tahta diwariskan kepada menantunya. Sementara itu sejak 1446 M, Hongaria menghadapi ancaman baru, yaitu serbuan Kesultanan Ustmaniyah. Dalam konflik ini, Hongaria dipimpin oleh Hunyadi Janos, seorang jenderal besar yang bekerja keras menghalau serangan demi serangan Utsmaniyah yang semakin lama semakin serius. Pada masa ini Hongaria juga berkali-kali mengalami pergantian status antara menjadi negara merdeka dan menjadi bagian dari Kekaisaran Polandia-Lithuania, yang menguasai sebagian besar Eropa timur dan tengah.

Hunyadi Janos

Pada 1526 M, di bawah Sultan Suleyman Luar Biasa, Kesulatanan Utsmaniyah, yang telah berhasil menaklukan sisa-sisa Kekaisaran Romawi Timur dI Yunani, melancarkan serangan ke Hongaria. Utsmaniyah memenangkan sebuah pertempuran besar di sana. Selain itu, raja Hongaria dan Bohemia, Lajos II, terbunuh dalam pertempuran itu, sehingga Utsmaniyah berhasil memperoleh wilayah timur Hongaria. Tiga tahun kemudian, Suleyman dikalahkan oleh Austria, tetangga Hongaria di barat. Ini membuat wilayah barat Hongaria dicapok oleh Austria. Dengan demikian, berakhirlah kemerdekaan Hongaria.

Perang Turki di Hongaria merupakan serangkaian konflik yang berlangsung dari kehancuran 1526 Mohács hingga 1699, ketika Ottoman diusir. Perang diakhiri oleh Perdamaian Karlovac pada 1699, dan sisa-sisa pendudukan Turki akhirnya dihapuskan pada 1716-1718.

Setelah itu Hongaria telah bergabung dengan Austria, Monarki Austro-Hongaria jadi lahir dengan raja Habsburg keluarga dari Austria.