Yunani Kuno/Ekonomi/Arkaik

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Relief kapal dari Athena, sekitar tahun 410 SM

Iklim dan tanah di Yunani tidak terlalu bagus untuk berocok tanam, sedangkan penduduk Yunani terus bertambah banyak pada Zaman Perunggu. Lama-kelamaan, hasil pangan yang diperoleh dari pertanian dan peternakan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan jumlah penduduk yang semakin banyak itu. Ini membuat orang Yunani mencari tambahan pemenuhan kebutuhan pangan dengan mengadalkan laut dan pelayaran, antara lain dengan mencari ikan di laut, menjadi perompak, serta berdagang ke kota lain atau bahkan menyerang kota lain di seberang lautan.

Selama keruntuhan politik pada Zaman Kegelapan Yunani (sekitar 1200-1000 SM), banyak orang Yunani yang tidak memiliki anak, sementara sebagian lainnya pergi negeri yang lain. Akibatnya tidak banyak orang yang tinggal di Yunani. Dengan sedikitnya jumlah penduduk, orang Yunani menghasilkan pangan dengan mengandalkan peternakan sapi, dan tidak banyak melakukan perdagangan atau pencarian ikan.

Seusai Zaman Kegelapan, jumlah penduduk mulai meningkat lagi, dan orang-orang kembali beternak domba. Selain itu mereka juga mulai berdagang dan mencari ikan lagi.

Banyak orang Yunani pada periode Arkaik yang menjadi tentara bayaran. Oleh karena itu, mereka banyak belajar dari negar-negeri asing, misalnya mereka belajar cara pembuatan koin dari bangsa Lydia yang mereka perangi di Asia Barat. Tidak lama kemudian, negara-negara kota Yunani mulai membuat koinnya sendiri. Para pedagang Yunani lalu menggunakan koin-koin ini untuk melakukan jual-beli dengan bangsa Etruria, Fenisia, dan Mesir. Ketika Mediterania mulai pulih dari Zaman Kegelapan, bangsa Yunani dan Fenisia mengirim banyak kelompk orang untuk bermukim dan mendirikan kota-kota di negeri-negeri lain, antara lain di Italia selatan, Prancis selatan, Spanyol, dan Afrika utara.