Yunani Kuno/Sosial
Seperti bangsa India-Eropa lainnya, orang Yunani kuno cenderung membagi dunia menjadi dua bagian yang saling bertentangan. Mereka melihat segala sesuatu sebagai dua bagian yang saling bersaing dan berseteru. Oleh karena itu, mereka juga membagi umat manusia menjadi dua kelompok.
Ada banyak cara pembagian manusia. Satu cara yang penting adalah dengan memisahkan manusia dari hewan. Orang Yunani berpendapat bahwa manusia berbeda dari hewan karena hewan memakan makanan secara mentah-mentah, sedangkan manusia memasak makanannya terlebih dulu. Manusia juga memiliki akal, sedangkan hewan tidak. Manusia juga berbeda dari dewa karena dewa tidak makan dan tidak mati.
Pembagian lainnya adalah pembedaan antara orang Yunani dan orang barbar, yaitu orang yang bukan termasuk bangsa Yunani.
Dalam masyarakat Yunani kuno, pria dan wanita juga dianggap amat berbeda dan secara alami bertentangan. Pria dipandang rasional, pemikir, stabil, dan normal, sedangkan wanita dianggap irasional, histeris, dan berbahaya. Pria mirip dewa, sedangkan wanita mirip hewan.
Orang Yunani juga membagi manusia menjadi sejumlah kelompok umur. Dua kelompok umur yang paling penting juga dipandang saling bertentangan., yaitu remaja dan dewasa. Remaja adalah mereka yang telah mencapai pubertas namun belum memiliki janggut (Sekitar 15-2 tahun), sedangkan pria dewasa telah memiliki janggut namun belum menikah (sekitar 20-30 tahun). Pembagian ini tidak permanen karena setiap remaja pasti menjadi orang dewasa.
Terdapat pula pembedaan antara orang bebas dan budak. Pembedaan ini juga tak permanen karena budak dapat menjadi bebas dan orang bebas dan menjadi budak. Meskipun demikian, pembedaan ini tetap dianggap penting karena terdapat budak dan orang bebas di semua negara kota Yunani.