Yunani Kuno/Sejarah/Perang Peloponnesos/Alkibiades
Alkibiades lahir di Athena pada 450 SM. Ibunya berasal dari keluarga Alkmaionid. Keluarganya adalah salah satu yang terkaya di Athena, jadi Alcibiades mendapatkan segala yang terbaik. Setelah ayahnya terbunuh dalam pertempuran, Perikles, yang merupakan seorang Alcmaionid juga, menjadi wali Alkibiades. Ketika Alcibiades menjadi seorang remaja, pada masa awal Perang Peloponnesos, Sokrates adalah gurunya.
Tetapi sebelum pasukan berangkat untuk menjalankan Ekspedisi Sisilia, ada orang yang merusak patung keberuntungan di Athena. Orang-orang bilang bahwa pelakunya adalah Alkibiades dan kawan-kawannya. Ketika hendak ditangkap, Alkibiades memutuskan untuk melarikan diri ke musuh Athena, yaitu Sparta, pada tengah malam. Alkibiades menyepakati perjanjian dengan pihak Sparta. Jika mereka mengizinkannya tinggal di Sparta, dia akan membantu mereka memenangkan Perang Peloponnesos dengan cara memberikan nasehat yang bagus. Pihak Sparta setuju. Saran pertama Alkibiades kepada mereka adalah bahwa mereka harus membangun angkatan laut untuk menghancurkan Ekspedisi Sisilia yang dilancarkan oleh Athena.
Ketika rencana ini berhasil, Sparta mengira Alkibiades sungguh cerdas. Alkibiades juga menasehati Sparta untuk melakukan pengepungan permanen terhadap Athena, bukan hanya pada musim panas saja. Rencana ini juga berhasil. Namun seiring waktu, Alkibiades mendapat masalah di Sparta. Beredar kabar bahwa dia menjalin hubungan cinta dengan istri salah satu raja Sparta. Dia pun harus secepatnya meninggalkan Sparta. Kali ini Alkibiades melarikan diri ke Kekaisaran Persia. Satrap Anatolia (Turki modern) mengizinkannya tinggal di sana. Sekarang Alkibiades memberikan saran yang bagus kepada Persia tentang cara mengatur Perang Peloponnesos.
Menjelang akhir Perang Peloponnesos, Athena merasa putus asa sampai mengizinkan Alkibiades datang kembali menjadi jenderal mereka. Tapi dengan cepat mereka memecatnya lagi, maka Alkibiades pergi lagi ke Persia, di mana dia dibunuh pada 404 SM, ketika perang berakhir. Menurut satu cerita, para musuhnya mengepungnya di satu kedai ketika dia sedang tertidur. Mereka membakar kedai tersebut. Alkibiades melompat keluar dalam keadaan telanjang dan membunuh banyak musuh dengan pedangnya, namun pada khirnya dia terbunuh.