Yunani Kuno/Sastra/Damon dan Pythias

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Pythias tiba tepat waktu untuk menyelamatkan Damon

Damon dan Pythias tumbuh besar di Pulau Sisilia. Suatu hari mereka berdua berkunjung ke kota Sirakusa. Pythias berani menentang raja Sirakusa. Sang raja menjadi marah. Dia menangkap dan hendak menghukum mati Pyhtias. Sebelum dihukum mati, Pythias memohon kepada sang raja untuk diperbolehkan pulang terlebih dauhulu, sebab dia ingin memberitahu keluarganya. Dia berjanji nanti akan kembali untuk menerima hukumannya. Sang raja tentu tidak mengizinkannya karena Pyhtias bisa saja tidak akan kembali lagi. Tentang masalah itu, Damon mengajukan dirinya sebagai jaminan. Damon akan berada dalam tawanan sang raja. Apabila Pythias tidak kembali lagi, maka sang raja tinggal menghukum mati Damon.

Permintaan tersebut disetujui oleh sang raja, maka Pythias pun pulang. Di tempat tinggalnya, dia mengucapkan perpisahan dengan keluarganya. Setelah itu dia berangkat ke Sirakusa untuk menerima hukumannya. Walaupun begitu, di tengah perjalanan, kapalnya diserang oleh bajak laut. Sebenarnya Pythias berusaha menjelaskan kepada para bajak laut bahwa dia sungguh harus tiba di Sirakusa. Akan tetapi dia jutru dilemparkan ke laut oleh para pembajak.

Pythias berenang ke daratan, namun dia tidak punya uang atau kuda untuk kembali ke tempat Damon. Dia tentu merasa sangat cemas Damon akan dihukum mati. Pythias pun berlari secepat mungkin menuju istana raja Sirakusa. Sementara itu raja Sirakusa memberitahu Damon bahwa Pyhtias telah mengabaikannya. Tetapi Damon tahu bahwa temannya tidak akan pernah berbuat begitu. Damon tahu Pythas pasti akan datang.

Pada hari terakhir yang telah ditentukan, raja Sirakusa mengikat Damon dan membawanya halaman istana untuk dihukum mati. Walaupun begitu, Damon tidak merasa takut. Dia tahu Pythias akan datang. Benar saja, ketika hukuman mati akan dilaksanakan, Pythias muncul berlari. Penampilan Pythias kotor dan compang-camping karena berenang di lautan. Dia juga tidak memakai sepatu, dan harus berlari bertelanjang kaki sepanjang hari, sehingga kedua kakinya berdarah. Tetapi dia merasa lega bisa datang tanpa terlambat. Dia berteriak meminta dirinya dihukum mati dan Damon dilepaskan.

Raja Sirakusa sangat terkesan pada persahabatan Damon dan Pythias. Sang raja pun bersedia mengampuni Pythias. Dengan demikian, Pyhtias batal dihukum mati. Bukan hanya itu saja, sejak itu Damon dan Pyhtias diangkat sebagai penasehat sang raja.